Sabtu, 28 Januari 2012

TANDA KEMATIAN


 Tanda-tanda kematian menurut ulama adalah benar dan nyata, hanya amalan dan ketakwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. Rasulullah SAW diriwayatkan, masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara langsung akan kesukaran menghadapi sakaratul maut dari awal hingga akhir hayat Baginda.

Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehingga beliau mampu mempersiapkan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduk serta kafannya, hanya ketika sampai bahagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bahagian mukanya.

Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertobat dan selalu siap dalam perjalanan menghadap Allah SWT.

Walau bagaimanapun, semua tanda-tanda ini akan berlaku kepada orang-orang Islam saja, sedangkan orang-orang kafir yaitu orang yang menyekutukan Allah, nyawa mereka ini akan dicabut tanpa peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT.

Adapun tanda-tanda ini terdiri beberapa keadaan :

100 Hari Sebelum Hari Kematian

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yg dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini, hanya apakah mereka sadar atau tidak saja. Tanda ini akan berlaku lazimnya setelah waktu Asar. Seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki akan mengalami getaran, seakan-akan menggigil.

Contohnya seperti daging sapi/kambing yang baru disembelih, dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya nikmat, dan bagi mereka yang sadar dan berdetak di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah sadar akan kehadiran tanda ini.

Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian , tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa ada manfaat. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

40 Hari Sebelum Hari Kematian

Tanda ini juga akan terjadi sesudah waktu Asar. Bagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arash Allah swt. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita antaranya adalah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu.

Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.

7 Hari Sebelum Hari Kematian

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah sakit di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba- tiba dia berselera untuk makan.

3 Hari Sebelum Hari Kematian

Pada masa ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat diketahui/ dipahami maka berpuasalah kita setelah itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.

Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan turun, dan ini dapat diketahui jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

1 Hari Sebelum Hari Kematian

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di bahagian ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

Tanda akhir

Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan dingin di bahagian pusat dan akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikatmaut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

BERSIAP SIAPLAH…..HARI ITU PASTI AKAN DATANG!! ..SUDAH SIAPKAH BEKAL KITA..!????????

wallahu a’lam

TOBAT !


Siang menjadi saksi. Di salah satu sudut serambi masjid, dua lelaki itu duduk bersebelahan. Dekat sekali.

"Apa mungkin Gusti Allah bakalan menerima tobat gue !", orang dengan perawakan sangar membuka obrolan.

"Tak ada yang tak mungkin bagi Allah", ujar wajah teduh itu.

"Dosa gue segunung, Bang !"

"Ada satu hadist begini, "Dari Anas bin Malik ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Allah swt. berfirman, 'Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, akan Aku ampuni apa yang telah engkau lakukan, Aku tidak Peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu pun, pasti Aku datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula'". Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Hadist ini Hasan shahih."

-Allah Maha Pengampun, dan mengampuni kepada siapa yang Dia Kehendaki-

"Allahummaghfirlana...Ya Rabb"

Dunia tempat Menanam, Akhirat tempat Memanen


Sore menjemput, saat matahari terbangun dari balik selimut mendung yang lembut. Dua mangkuk Mie Ayam Salsabila terhidang dihadapan, dengan kuah kental, Daun caisin yang hijau segar, dan potongan daging ayam yang lezat. Kau menambahkan daun bawang dan irisan acar mentimun, kesukaanmu, sobat. Kemudian kau tuangkan sedikit kecap hitam yang semakin menambah aroma memikat.

"Kita tak pernah tahu, apakah bisa menikmati manisnya buah dari pohon kebaikan yang kita tanam hari ini atau tidak. Namun yang pasti, tetap jalani saja peran kita pada kehidupan ini dengan baik. Jangan menyerah !", Ujarmu sebelum melahap semangkuk mie yang nikmat.

Sama Sepertimu


Sama sepertimu, tak tahu kapan kuncup bunga bermekaran..
Sama sepertimu, tak tahu kapan jodoh akan datang..
Sama sepertimu, tak tahu kapan mulai jatuh cinta..
Sama sepertimu, tak tahu kapan daun berguguran..
Sama sepertimu, tak tahu kapan ajal akan menjelang..

Satu yang kita tahu, 
Allah adalah Tuhan !

-(^^)-

PATAH HATI !


Patah Hati !

Siapa yang tidak pernah mengalaminya ? saya kira dalam dada setiap orang rasa itu pernah hinggap atau sekedar lewat. Menyapa getir tinggalkan nestapa. Bahkan air mata. Ini bukan masalah percintaan dua orang manusia berbeda jenis. Bukan pula masalah kasih tak sampai. Apalagi cinta yang bertepuk sebelah tangan. Namun lebih pada impian yang tak tercapai. Keinginan dan harapan yang tertunda atau bahkan hilang.

Ada rasa yang bergejolak aneh ketika mengalami satu kegagalan impian. Ada rasa yang janggal saat harapan tidak teraih. Ada rasa yang entah bagaimana saat segala pengorbanan terasa begitu sia-sia. Rasa yang bisa saja bagi sebagian orang berhasil menyebabkan kebekuan rasa yang lain. Sehingga terlalu larut dalam kekecewaan. Berdiam pada kesedihan yang mendalam.

Namun tidak bagi seorang muslim, yang menyandarkan segalanya karena Allah, dan untuk Allah. Saat satu impian tak tercapai, bukan karena kita gagal, bukan karena kita tak pantas, bukan pula karena kita terlalu tidak layak. Tetapi karena Allah telah menyiapkan satu impian yang mungkin lebih kita butuhkan daripada sekedar impian yang kita inginkan.

Jika Allah memang belum mengabulkan apa yang kita harapkan, hiburlah diri dengan prasangka tinggi bahwa semakin Allah menunda insya Allah semakin baik kualitas yang akan Allah berikan suatu saat nanti karena Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kesabaran hamba-Nya.

Patah Hati ? :)
 

Aku Cemburu !

Aku cemburu !

Karena sinar rembulan telah mendahuluiku untuk memilikimu. Mengacuhkan kehadiranku untuk memandang wajah teduhmu.

Aku cemburu !

Karena kesunyian ini telah mendahuluiku untuk bercengkerama denganmu. Mengabaikanku untuk mendengar merdunya rintihan syahdumu.

Aku cemburu !

Karena lembar-lembar Firman-Nya telah mendahuluiku untuk menyibukkanmu. Mengusirku untuk tentramkanmu dengan rayuan rindu.

Aku cemburu !

Karena butiran air mata telah mendahuluiku untuk kilaukan hatimu. Menjauhkanku untuk selimuti jiwamu dengan sejuta raja’ku.

Aku cemburu !

Karena sajadah panjang yang basah oleh sujud khusyukmu telah mendahuluiku untuk menjagamu. Menendang keegoisanku untuk menjadi yang terpenting di hatimu.

Dan aku cemburu,

Mengapa semua jejak keimanan itu mendahuluiku ?

Kebaikan yang Ternoda


Copast dari Ustadz Abdul Azis Setiawan,
Di bawah ini adalah 73 hal yang ada perusaknya, yang merupakan kata-kata hikmah dari Imam Ali Bin Abi Thalib yang saya kutip dari Kitab Mizanul-hikmah sebagai berikut :

Imam Ali Bin Abi Thalib kw. berkata:” Setiap sesuatu ada perusaknya, ……

1. Rusaknya keahlian karena pujian yang berlebihan
2. Rusaknya keberanian karena kebrutalan
3. Rusaknya kebaikan karena diungkit-ungkit
4. Rusaknya keindahan karena kesombongan
5. Rusaknya ibadah karena santai
6. Rusaknya ilmu karena lupa
7. Rusaknya kelembutan karena kebodohan
8. Rusaknya kebangsawanan karena kebanggaan
9. Rusaknya kedermawanan karena keborosan
10. Rusaknya agama karena hawa nafsu
11. Rusaknya ibadah karena riya’
12. Rusaknya akal murni karena ujub (bangga diri)
13. Rusaknya kemurahan hati karena keangkuhan
14. Rusaknya malu karena kelemahan
15. Rusaknya lemah-lembut karena kerendahan akhlak
16. Rusaknya keuletan karena kekejian
17. Pengecut adalah kerusakan
18. Hawa nafsu adalah kerusakan bagi akal
19. Rusaknya iman karena kemusyrikan
20. Rusaknya keyakinan karena keraguan
21. Rusaknya nikmat karena pengingkaran
22. Rusaknya ketaatan karena maksiat
23. Rusaknya kemuliaan karena kesombongan
24. Rusaknya kecerdikan karena tipudaya
25. Rusaknya kedermawanan karena diungkit-ungkit
26. Rusaknya agama karena buruk sangka
27. Rusaknya akal karena hawa nafsu
28. Rusaknya kemuliaan karena halangan taqdir (ketentuan)
29. Rusaknya diri karena terlalu memberikan kecintaan pada dunia
30. Rusaknya musyawarah karena ide-ide yang bertentangan
31. Rusaknya para raja karena buruk sepak terjang
32. Rusaknya kabinet karena niat jahat
33. Rusaknya ulama karena cinta kekuasaan
34. Rusaknya para pemimpin karena lemah taktiknya
35. Rusaknya pasukan karena menyalahi komando
36. Rusaknya latihan karena dikalahkan oleh kebiasaan
37. Rusaknya rakyat karena meyalahi ketaatan
38. Rusaknya penjagaan karena kurangnya rasa kecukupan
39. Rusaknya peradilan karena kerakusan
40. Rusaknya para pelaku keadilan karena kurang hati-hatinya pengawasan
41. Rusaknya keberanian karena mengabaikan tekad
42. Rusaknya orangkuat karena menganggap lemah musuh
43. Rusaknya kelembutan karena kehinaan
44. Rusaknya pemberian karena mengulur-ulur
45. Rusaknya ekonomi karena pelit
46. Rusaknya wibawa karena senda gurau
47. Rusaknya pencarian karena tidak sukses
48. Rusaknya kerajaan karena lemahnya penjagaan
49. Rusaknya perjanjian karena kurangnya perhatian
50. Rusaknya kepemimpinan karena kebanggaan
51. Rusaknya penukilan karena sumber berita yang bohong
52. Rusaknya ilmu karena meninggalkan prakteknya
53. Rusaknya perbuatan karena tidak ada keikhlasan
54. Rusaknya kemurahan karena kebanggaan
55. Rusaknya masyarakat umum karena orang alim yang licik
56. Rusaknya keadilan karena orang zalim yang menyimpang
57. Rusaknya pembangunan karena penyimpangan para penguasa
58. Rusaknya kekuatan karena menghalangi untuk berbuat baik
59. Rusaknya pembicaraan karena dusta
60. Rusaknya amal-amal karena kelemahan para pelakunya
61. Rusaknya angan-angan karena tibanya ajal
62. Rusaknya kesetiaan karena penipuan
63. Rusaknya tekad karena kadaluarsanya perkara
64. Rusaknya amanat karena penghianatan
65. Rusaknya ahli fiqih karena tidak menjaga diri
66. Rusaknya kemurahan karena berlebihan
67. Rusaknya kehidupan karena buruknya pengaturan
68. Rusaknya pembicaraan karena terlalu panjang
69. Rusaknya kekayaan karena kikir
70. Rusaknya kebaikan karena teman yang buruk
71. Rusaknya kemampuan karena kesombongan dan keangkuhan
72. Pangkal berbagai kerusakan adalah cinta pada kelezatan
73. Kerusakan yang paling jelek pada akal adalah kesombongan
(Mizanul-hikmah Juz I: 110-113)

Allahumma shali ala Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

Bârakallâhu lî wa lakum, wallâhualam bissawwâb.

Syurga, tak sekedar Kata

"Syurga !", satu kata yang begitu indah. Tak terlihat oleh pandang, tak teraba oleh rasa, apalagi terbayang oleh angan.

"Di sana ada bidadari-bidadari bermata indah", subhanallah. Jika wanita dunia saja begitu cantiknya, bagaimana kecantikan yang terjaga dari para pengantin-pengantin syurga yang belum pernah terjamah.

"Wanita Sholihah menjadi Ratu Para Bidadari", subhanallah. Wanita yang menjaga diri dalam Izzah, menata hati untuk seseorang yang sah, dan mengazamkan diri untuk tetap amanah.


: Jika ciptaanNya saja begitu indah, bagaimalah Keagungan 'Wajah'Nya.


Dalam tasbih, ada Cinta.
Dalam takbir, ada Cinta.
Dalam tahlil, ada Cinta.
Dalam tahmid, ada Cinta.
Dalam Istighfar, ada Cinta.

Tidur, Saudara Kandung Kematian

Manusia, menjalani setiap episode tanpa jeda dalam kehidupannya. Dan kematian, adalah suatu alur yang tidak pernah diketahui setiap nyawa. Dia tersembunyi dari bayang dunia. Hanya Sang Sutradara yang memegang scrip skenario cerita. Dengan jalanNya, kematian bergerak kesana-kemari merebut paksa peran yang dibawa manusia dalam sebuah pentas panggung bernama kehidupan fana. Jika memang itu terjadi, maka tidak ada satu orangpun yang akan sanggup menapikkannya. Dimana, Kapan, dan dalam keadaan apa.

: Lalu apa yang engkau khawatirkan tentang kematian, jika pada saatnya engkau pun harus berdamai dengannya...!


(kembali ke peraduan, lelap dalam dunia mimpi. Bercengkrama dengan saudara lain kematian, tidur. Dunia dalam Dunia)